Balon Google, Bentuk Kepedulian Menawarkan Layanan Internet Yang Merata Di Seluruh Indonesia
Ternyata Indonesia negara keenam yang disambangi Project Loon. Sebelumnya, Google telah menguji coba 30 balon Loon di angkasa Selandia Baru. Kemudian perusahaan teknologi ini merangkul operator telekomunikasi Australia, Telstra untuk menguji coba 20 balon internet di bab barat Queensland pada Desember 2014. Setelah itu, Google juga melaksanakan uji coba di area Central Valley di California, Amerika Serikat, daerah timur maritim Brasil, serta Sri Lanka untuk memperluas cakupan internet.
Project Loon atau Balon Google yaitu menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer. Mengapa stratosfer? Dari publikasi resmi di blog Google, angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya mempunyai variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang semoga sanggup membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.
Tiap balon akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Google dan para operator akan menyebarkan spektrum seluler semoga masyarakat sanggup mengakses internet melalui perangkat ponsel berilmu dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global memakai link berkecepatan tinggi.
Related Posts